Jumat, 01 Maret 2019

KETIKA ANAK MENGATAKAN SESUATU

Ketika anak mengatakan sesuatu. Ketika anak menunjukkan suatu perilaku. Sebenarnya mereka ingin mengkomunikasikan sesuatu kepada anda. Tapi mereka bingung bagaimana cara menyampaikannya dengan baik agar kita dapat memahaminya.

Sebenernya sih,, saya cuma ingin bercerita mengenai pengalaman saya bertemu bocah2. Bocah2 ini memiliki cara sendiri untuk mengeluarkan stressnya, dan mereka bener2 memilih orang2 yang mereka anggap mampu meredakan stressnya.

Ya ,, jadi bingung ya,,ups sory..
Jadi singkat cerita, saya juga gak tahan lah menyimpan ini sendiri. Jadi saya tulis di sini aja, anggap aja lagi muntah gitu ,,

Begini ceritanya,,
Beberapa tshun yang lalu ada bocah menunnjukkan perilaku yang tidak sesuai umur dan ditujukan ke teman2 ceweknya. Ya ,, sebagai guru saya beri pengertian baik2, berkali2 ke si bocah itu. Untuk yang cewek2nya saya ajarkan untuk selalu memakai legging. Dan anak2 sekelas saya beri pengertian untuk selalu peduli dengan teman, melindungi yang lemah, lapor bila ada sesuatu lagi. Alhamdulillah,,semua berjalan dengan baik

Beberapa tahun kemudian si bocah juga entah dimana skulnya. Saya mendengar peristiwa tidak menyenangkan yang pernah terjadi di wilayah si bocah. Sungguh, saya tak menyangka. Dugaan saya adalah  si bocah salah satu korbannya. Dia telah bercerita kepada saya, tapi saat itu saya tidak ada dugaan demikian.

Di lain waktu, ada lagi bocah2 yang 'bercerita' kepada saya.

Tahukah kamu? Respon pertama sangat menentukan

Respon pertama dari kita saat mereka bercerita, benar2 menentukan apakah mereka akan lanjut cerita atau malah memendamnya.

Respon pertama yang saya lakukan

Respon pertama saya adalah saya mengucapkan kalimat yang berada di tengah antara ingin kepo tapi berusaha menahan. Nah... saya bingung nih deskripsiinnya.. sory..

Kalimat yang saya ucapkan pada sibocah pertama, " kamu bisa begitu emang kamu pernah lihat ya,,,

Pada bocah yang lainnya saya berkata "oya,,?? " Sambil menunjukkan wajah gak percaya tapi ingin kepo. Aslinya mah, pengen ngomong nggak demikian tapi seperti orangtua yg mencecar pertanyaan kayak kereta. Aduh,, susah aja deskripsiin omongan sambil nunjukkin ekspresi wajah.  Tunggu deh,, saya bikin di youtube aja. Cari aja mutia laily ya ,, sementara saya gak mau buat live di youtube maklum lagi punya bocah cilik.

Ada juga sih,, pas mereka cerita saya tuh gak ngerti banget maksudnya. Akhirnya saya beri dia kertas untuk menggambarkannya, dan saya beri pertanyaan2 simpel untuk memperjelas gambarnya.

Saya tampung cerita mereka, setelahnya saya beri arahan kepada mereka untuk bisa menjaga diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar