Rabu, 07 Oktober 2015

Pertanyaan Tentang Toilet Training - toilet training praktis

Pertanyaan-pertanyaan mengenai toilet training sering kali muncul saat kita memiliki balita. pertanyaan tolilet training ini sering menjadi pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul seketika terlintas dalam pikiran. Belum lagi bila si kecil agak berbedas dengan yang lainnya. misalnya si kecil kok lain dengan anak lainnya yang semur ya?? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain seputar toilet trainging. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan seputar toilet training

Sejak kapan sebaiknya belajar ke toilet?
Berdasarkan pengalaman, akan lebih baik saat si anak sudah kenal pipis atau ee. Jadi saat dia kepipisan di celana dia membuat laporan " mama,, pis.." , jangan dimarahin atau kita mengomel akan kasur yang basah atau karpet basah.  Bilang saja, " wah,, ade pipis ya,, ayo ke kamar mandi kita cebok" dan seterusnya seperti postingan saya sebelumnya tentang toliet training.

Sampai kapan  Toilet training?
Sampai bisa, namun bila orangtuanya sudah merasa kesulitan segera konsultasikan kepada ahliny. Takutnya ada masalah medis atau psikologis yang kita tidak tahu.

Bagaimana bila ada trauma?
Trauma apapun, seperti pernah BAB berdarah sehingga sakit, jatuh di kamar mandi, trauma tindak kekerasan atau  pelecehan. BAB dan BAK tetap harus dikeluarkan, katakan saja " ayo,, ade,, kita ee, mama temenin ya,," " ayo dikeluarkan biar sehat, biar kumannya keluar". Kalau pengalaman saya, saya beri dongeng pencernaan setiap hari saat dia santai. Dan terapkan prosedur toilet training secara konsisten. Untuk traumanya mintalah bantuan kepada ahlinya.

Sudah diajari tetapi masih suka pipis dan BAB di celana, gimana?
Itulah perjuangan orangtua untuk latihan kesabaran, anak saya pun pernah demikian. Setiap anak berperilaku demikian dia akan melihat respon orangtuanya. Katakan saja " ade, pipis ya,,," "nanti kalau pipis lagi bilang mama ya,," lanjut seperti prosedur toilet training. Lama kelamaan ia akan bilang/laporan meskipun telat, alias kena celana. Namun kedepannya mereka akan bilang saat akan pipis atau ee. Dan selanjutnya mereka mandiri. Ini sangat butuh kesabaran, apa lagi jika ini masa kemundurannya.

Apakah masih harus pakai diapers?
Kalau anak saya, pakai saat tertentu saja, seperti pergi dalam jangka waktu lama, saat ke masjid. namun saat sudah agak besar umur 4 tahun, tidak digunakan lagi. Tapi harus di kondisikan dulu, misal saat sebelum pergi ajak ke kamar mandi, katakan " ade, nanti klo mau pipis atau ee, bilang ya..". Sempatkan sesekali ke toilet untuk menghindari pipis di celana. Persiapkan baju cadangannya.

Bagaimana bila pakai popok kain? 
Boleh saja, namun agak sulit jadinya untuk mengetahui kapan si anak itu pipis atau BAB. Untuk yang satu ini terus terang saya pernah paakai namun sampai umur 1,5 th saja selebihnya saya terapkan prosedur toilet training.

Bagaimana saat malam hari?
Biasanya saya pakaikan diapers hingga umur 3 tahun. Namun saat kemunduran terjadi, anakku usia 4 tahun saya pakaikan diapers kembali bila malam. Karena setelah beberapa kali mengompol dia sangat emosional melihat kasurnya basah. Setelah saya kontrol minumnya saat malam hari dan beberapa hari terkadang diapersnya tidak basah berarti secara fisik juga mendukung, diapers tidak digunakan lagi.

BAB keras, anak tambah menolak BAB, bagaimana ini?
Saat ada hasrat BAB dapat dilihat dari gerak geriknya seperti gelisah, keringetan. Segera bujuk ajak  katakan " Ayo,, kita ee, biar gak tambah keras..". Motivasi dia, sambil usap-usap punggung bawah, pijit perutnya. Setelah fesesnya keluar puji dia, tanyakan bagaimana keadaannya. Bila ia mengeluh sakit katakan tidak apa, nanti diobati. Saat anak saya BAB sampai berdarah berarti kan ada luka di anusnya karena fesesnya keras. Saya obati dengan minyak zaitun. Saya katakan " ade,, eenya harus segera keluar biar gak tambah keras, ade juga harus banyak makan buah dan sayur, nanti kita makan pepaya ya,,biar gak keras".
Mengurangi susu, makanan berserat, makan agar-agar, minum klorofil , susu fermentasi ini juga membantu kelancaran BAB.

Warning: ini hanya sharing pengalaman saja, bila ingin konsultasi segera keahlinya, mungkin ada permasalahan medis atau psikologis yang kita orang awam tidask tahu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar